YDM- 63 guru dari sekolah di semua tingkatan dibawah naungan Yayasan Darul Mukmin, mengikuti workshop atau pelatihan implementasi kurikulum merdeka (IKM), di Gedung Graha Azam Komplek Yayasan Darul Mukmin.
Pelatihan tersebut disejalankan dengan penguatan konsep Sekolah Islam Terpadu (SIT) Darul Mukmin, yang dilaksanakan selama tiga hari, sejak Jumat (1/9/2023) hingga Minggu (3/9/2023).
Manager Personalia dan Pengembangan Karyawan Yayasan Darul Mukmin, Noor Famayani mengatakan, tujuan dari pelatihan yang dilaksanakan oleh Yayasan Darul Mukmin adalah, untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka pengganti dari kurikulum 13.
“Kaitan dari wokrshop atau pelatihan ini adalah dengan implementasi kurikulum merdeka, karena selama ini para guru dibawah naungan Yayasan Darul Mukmin belum, pernah mendapatkan pelatihan terkait dengan implementasi kurikulum merdeka. Yang tentunya sesuai dengan muatan-muatan di sekolah terutama kita Sekolah Islam Terpadu (SIT),” ujar Noorfamayani.
Disamping itu kata Noor Famayani, melihat kondisi yang ada di Yayasan Darul Mukmin banyak guru baru, yang belum sepenuhnya diberikan pemahaman tentang konsep Sekolah Islam Terpadu (SIT), lalu bagaimana menjalanakan SIT, sehingga hal tersebut masih membuat para guru yang masih baru masih perlu pemahaman yang lebih baik.
“Kemudian bagi guru yang memang sudah lama mengajar di semua unit Yayasan Darul Mukmin, juga dinilai sedikit melemah semangatnya, sehingga inilah yang diharapkan dari penguatan yang diberikan dari JaringN Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Pusat maupun Wilayah, kepada para guru di Darul Mukmin,” sebutnya.
Dikatakan Noor Famayani, kurikulum merdekan memfasilitasi apa yang menjadi program atau muatan dari SIT, dengan nama kurikulum mereka maka dikembalikan kepada lembaga pendidikan dalam hal ini pihak sekolah.
“Jadi kerangkanya adalah kurikulum merdeka, tapi konten yang akan kita masukkan kedalam kurikulum itu adalah muatan-muatan yang menjadi program SIT itu, yang dimasukkan kedalam kurikulum merdeka. Karena memang JSIT juga berada dibawah naungan Kementerian Pendidikan. Nah ini yang sedang kita kombinasikan untuk kita kuatkan, sebelumnya kan kurikulum 13, jauh sebelum itu lagi ada kurikulum lama bernama KTSP, jadi apapun kurikulumnya semuanya itu menjadi acuan kita. Artinya, muatan didalam kuriklulum merdeka di SIT itu ada didalam kurikulum yang baru ini, termasuk juga penguatan-penguatannya itu semuanya bercirikhaskan Islam terpadu,” jelas Noor Famayani.
Para peserta workhsop atau pelatihan tersebut menurutnya, merupakan tenaga pendidik mulai dari TKIT Darul Mukmin, SDIT Darul Mukmin dan SMPIT Darul Mukmin, ditambah dua orang utusan peserta dari SDIT Ibnu Arsyad Tanjungpinang. Sehingga yang terlibat didalam kepanitian tenaga kependidikan di SIT Yayasan Darul Mukmin.
Adapun pemateri dari kegiatan tersebut didatangkan dari JSIT Wilayah Provinsi Kepri, Zulkifli Ahmad dan JSIT Pusat, Abdul Hakim.
“Kami berharap, setelah dari pelatihan ini agar para guru bisa menyusun yang namanya kurikulum merdeka, sesuai dengan apa yang diiginkan dari kurikulum itu sendiri. Jadi artinya, capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran itu bisa dijalankan oleh teman-teman, dan bisa tercapai untuk anak didik kita di Darul Mukmin,” harapnya.
Dalam kesempatan itu Noor Famayani juga menyampaikan pesan dari Pembina Yayasan Darul Mukmin, Muhammad Hasbi, atas pelatihan yang dilaksanakan bagi para guru, agar semakin memaksimalkan potensi yang ada.
“Karena memang Darul Mukmin ini sesuai dengan konteks SIT, yang memang betul-betul bisa memberikan solusi bagi permasalahan di dunia pendidikan saat ini,” kata Noor Famayani lagi menirukan pesan dari Pembina Yayasan Darul Mukmin, Muhammad Hasbi.
Artinya lanjut dia, Yayasan Darul Mukmin menguatkan nilai-nilai islam, menguatkan akhlak dan sedang mempersiapkan anak untuk menghadapi masanya yang akan datang.
“Anak-anaksudah harus eksis diluar sana pada saat mereka menyelesaikan pendidikannya di Darul Mukmin. Sehingga berlandaskan itulah kita merasa perlu melaksanakan workshop atau pelatihan ini,” pungkasnya. (Sumber : Radioazam.id)