Sejarah

SEJARAH SINGKAT DARUL MUKMIN
Keberadaan Yayasan Darul Mukmin (YDM) berawal dari keinginan yang kuat dari pendiri tentang perlunya kehadiran pendidikan berbasis Islam di Kabupaten Karimun agar masyarakat Kabupaten Karimun, khususnya dan Provinsi atau Indonesia umumnya dapat memperoleh pendidikan yang baik. Berawal dari keinginan inilah didirikan, pada mulanya sebuah lembaga pendidikan berupa Taman Pendidikan Al-quran (TPA) di Masjid Darul Mukmin (kini Darul Mukminin) Sidomulyo. Selanjutnya, TPA ini menjadi penggerak berdirinya Raudhathul Athfal (Taman Kanak-kanak) Darul Mukmin pada tahun 2005.

Taman Kanak-kanak inilah yang kemudian berganti menjadi TKIT (Taman Kana-kanak Islam Terpadu) Darul Mukmin sekaligus menjadi awal keinginan untuk mendirikan SD (Sekolah Dasar) di bawah YDM. Dengan melihat kebutuhan orang tua murid TKIT yang akan dan ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi maka berdirilah SDIT Darul Mukmin pada tahun 2008. Keinginan untuk terus menghadirkan lembaga pendidikan terbaik yang berlandaskan nilai-nilai Islam pada jenjang berikutnya, pendiri sekaligus sebagai Pembina YDM mendirikan SMPIT Darul Mukmin pada tahun 2013.

Di awal berdirinya SMPIT Darul Mukmin hanya memiliki 20 siwa/i dengan masing-masing lokal akhwat dan ikhwan. Waktu berjalan, siswa pun bertambah. Dalam waktu beberapa tahun kemudian, YDM mulai mengembangkan dan membuka Rumah Tahfiz, boarding khusus untuk siswa ikhwan. Lembaga di bawah Yayasan Fathur Haekal ini juga diinisiasi oleh Pembina YDM. Perlu dijelaskan bahwa terbentuknya Rumah Tahfiz dengan nama Darul Huffaz adalah dengan melihat fenomena menghafal al-quran dan banyaknya orang tua menginginkan anak-anaknya menjadi hafiz al-quran.

Karena minimnya lembaga seperti ini di Karimun mereka mengantarkan anaknya keluar Pulau Karimun bahkan hingga ke Pulau Jawa. Melihat hal ini pendiri YDM ingin memberikan kemudahan agar lebih banyak lagi hafiz quran yang muncul di Kabupaten Karimun.

Tidak cukup sampai di sini YDM mendirikan tempat penitipan anak. Memfasilitasi anak-anak dari ibu guru yang masih membutuhkan penjagaan di bawah usia 5 tahun. Disebabkan kesulitan mencari pengasuh anak saat mereka harus kembali masuk bekerja selesai cuti melahirkan bahkan wacana akan berhenti mengajar menjadi salah satu pilihan bagi mereka.

Untuk saat ini tempat penitipan anak Aulat Tsabita hadir untuk membantu. Keberadaan lembaga lembaga menghadapi tantangan dan hambatan tersendiri bagi YDM. Dengan pemikiran yang dikuatkan oleh Pembina YDM “Mulai dulu dan jangan menunggu sempurna” dengan konsep inilah YDM terus bergerak untuk mengembangkan bidang pendidikan, sosial dan ekonomi.