1000823807

YDMK-Penyembelihan lima ekor hewan kurban di Yayasan Darul Mukmin pada Minggu pagi (8/6/2025), menjadi sebuah pembelajaran ibadah bagi seorang siswa kelas 1 D di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Mukmin, bernama Reynand Arzan Artanabil.

Hal itu dikarenakan orang tua dari Reynand Arzan Artanabil turut berkurban satu ekor kambing, di tempatnya bersekolah di SDIT Darul Mukmin. Sehingga membuatnya bangga dan termotivasi lantaran keluarganya dapat berkurban.

Hal itu diceritakan oleh Argo, ayah dari siswa SDIT Darul Mukmin, Reynand Arzan Artanabil, yang turut berkurban satu ekor kambing.

“Alhamdulillah respon dari anak saya sangat senang ketika mengetahui orang tuanya berkurban di tempatnya bersekolah. Ini menjadi pengalaman berharga bagi Reynand Arzan Artanabil, karena dapat langsung melihat proses penyembelihan hewan kurban ditempatnya mengenyam pendidikan,” ungkap Argo usai menyaksikan langsung hewan kurbannya yang baru saja disembelih.

Sebelum ke Yayasan Darul Mukmin untuk menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban, Argo telah lebih dulu memberikan pemahaman dan penjelasan ringkat mengenai proses berkurban, mulai dari rukun dan syaratnya. Sehingga Reynand Arzan Artanabil pun sudah tercerahkan pemahamannya tentang ibadah kurban.

Argo mengaku sangat dimudahkan ketika mempercayakan hewan kurbannya untuk disembelih di Yayasan Darul Mukmin. Terutama dalam hal komunikasi dilakukan satu pintu dalam hal ini kepada Ketua Panitia Kurban Yayasan Darul Mukmin, Pendi.

Bahkan kata dia, panitia kurban Yayasan Darul Mukmin sangat mudah untuk diajak berdikusi, sampai menayakan tentang maunya hewan kurban yang seperi apa.

“Sehingga kami diberikan saran dan masukan atau solusi. Jadi betul-betul dipermudah, mulai dari pemilihan hewan kurban, kemudian difasilitasi penyembelihannya sesuai sunnah dan syariat. Alhamdulillah panitia sangat aktif berkomunikasi dengan kami dan dalam hal ini hanya satu pintu. Apa lagi kami tidak begitu paham tentang hewan kurban. Maka kami betul-betul terbantu oleh panitia di Darul Mukmin ini. Jadi istilahnya membuat kami lebih mudah,” kata pria yang bekerja di PT Saipem Indonesia Karimun Branch (SIKB) ini.

Argo mengaku memang setiap tahun dia pasti berkurban, sudah tiga tahun menetap di Karimun selalu saja berkurban di kampung halaman tepatnya di Jawa, sehingga pada tahun ketiga ia pun memutuskan untuk berkurban di sekolah tempat buah hatinya di didik.

“Tahun-tahun sebelumnya kami berkurban di kampung, walaupun kami di Karimun tapi disana dibantu oleh saudara yang memilihkan hewan kurban. Tahun kemarin sempat mau berkurban disini, tapi sudah duluan janji sama saudara di Jawa. Sehingga baru tahun ini dapat melaksanakan di tempat anak saya bersekolah, di Darul Mukmin,” pungkasnya.

Proses penyembelihan lima ekor hewan kurban di Yayasan Darul Mukmin, dilakukan menggunakan alat mirip kerangkeng untuk mengikat sapi agar tidak mudah bergerak saat akan di sembelih.

Dari lima ekor hewan kurban yang disembelih, tiga ekor diantaranya merupakan sapi dan dua ekor adalah kaming. Kelimanya merupakan hewan kurban dari para orang tua wali murid, karyawan bahkan Pembina Yayasan Darul Mukmin, Muhammad Hasbi juga turut serta berkurban di Yayasan Darul Mukmin.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *